SIDOARJO - Dalam sebulan terakhir ini kondisi kawasan sekitar pusat semburan semakin memprihatinkan. Bubble (semburan gas) yang sebelumnya berhenti kini banyak yang menyembur lagi.

Selain itu, di beberapa ruas jalan terjadi penurunan tanah (subsidence) yang cukup signifikan. Seperti di Jalan Flamboyan, Siring Barat, yang berjarak sekitar 700 meter sebelah barat dari pusat semburan. Jalan ini terjadi penurunan lebih sekitar 25 sentimeter.

Ini terlihat dari posisi jalan yang lebih rendah dari gorong-gorong yang ada di tepi jalan. "Dalam sebulan ini jalan semakin ambles. Itu bisa dilihat dari gorong-gorong terbuat dari box culvert lebih tinggi dari jalan," ujar Suprapto, warga Siring Barat, Kamis (4/6/2009).

Jalan Flamboyan yang merupakan jalur alternatif ketika Jalan Raya Porong macet. Sekitar 300 meter jalan itu tampak terjadi penurunan tanah. Ditambah lagi, kendaraan bertonase berat sering lewat jalan itu.

Sementara itu, semburan gas yang sudah lama berhenti dalam sebulan terakhir ini banyak yang menyembur lagi. Seperti Kamis (4/6/2009), bubble di rumah Suparminatin, Jalan Flamboyan Siring Barat kembali menyemburkan air dan gas.

Selain itu beberapa semburan yang tersebar di beberapa kawasan kembali terlihat.  "Sudah lebih dari tiga bulan semburan di rumah saya berhenti.Tapi sejak Rabu pagi kemarin menyembur lagi," ujar Suparminatin, yang sehari-hari tinggal sendirian di rumah itu.

Untuk mengamankan semburan gas agar tidak terjadi kebakaran, pemantau gas dari BPLS memasang pipa di semburan yang keluar dari bekas sumur bor itu.Sedangkan dapur rumah Suparminatin dikosongkan dan tidak digunakan untuk memasak.

"Untuk sementara waktu saya memasak di rumah saudara yang berdekatan," tandasnya.

Saat ini di Siring Barat yang terdiri empat RT dihuni sebanyak 312 kepala keluarga (KK). Warga tidak bisa berbuat banyak, apalagi pindah dari kawasan itu karena tidak punya uang untuk kontrak rumah.

Ketua Tim Pemantau gas BPLS, Dody Irmawan, mengatakan sejauh ini kadar gas yang keluar dari beberapa semburan yang ada di Siring Barat berfariasi. Ada gas yang kadarnya tinggi di atas ambang batas.

"Untuk gas mudah terbakar, ada beberapa semburan yang sudah melampaui ambang batas. Sehingga kami buatkan pipa dan dibuang ke udara. Untuk gas yang keluar di dalam rumah kami buatkan pipa ke atas," tandas Dody Irmawan.